Ekonomi
Ekonomi
Ekonomi Q3 Diprediksi Minus 1 Persen, Sri Mulyani Sebut Lebih Baik
Wall Street berakhir turun, Indeks Dow Jones merosot 165,81 poin
Bantu pemulihan ekonomi, DPR katakan OJK perlu “jemput bola”
Dolar jatuh dan euro terendah, tertekan memudarnya harapan stimulus AS
Harga minyak melonjak lagi, saat OPEC patuhi pemotongan produksi
Emas “rebound”, kembali bertengger di atas level 1.900 dolar AS
KKP susun daftar penyakit ikan berbahaya demi jaga kualitas ekspor
Saham Jerman “rebound” tipis dengan indeks DAX 30 terkerek 0,07 persen
BKPM: Pergerakan investasi mulai membaik
Akibat pandemi, 900 karyawan di Pekanbaru dirumahkan
Ketua Apkasi soroti kewenangan daerah pada UU Cipta Kerja
BPKP hadirkan layanan swab test dan laboratorium mini untuk pegawainya
Pemerintah merger bank syariah BUMN
Skuter listrik Niu N GT dengan “cruise control” & trio mode berkendara
Erick Thohir: Kebijakan hilirisasi minerba tepat, investor siap masuk
Dilebur, Bank Syariah BUMN Makin Kuat
JAKARTA – Rencana penggabungan bank-bank syariah milik bank BUMN akhirnya terwujud. Penggabungan atau merger antara PT BRI Syariah Tbk (BRIS), PT BNI Syariah, dan PT Bank Syariah Mandiri ini diharapkan mampu membawa perekonomian syariah Indonesia ke kancah internasional.
Sebenarnya rencana konsolidasi atau penggabungan bank-bank syariah yang merupakan anak usaha bank BUMN ini sudah sejak beberapa tahun digulirkan, bahkan wacana tersebut juga dianjurkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Namun, berbagai kendala terjadi dalam prosesnya yang menimbulkan pro dan kontra. Tetapi, di tangan Menteri BUMN Erick Thohir akhirnya rencana tersebut bisa diwujudkan. (Baca: Hukum Bercakap-cakap Ketika Melakukan Jimak)
Pasar pun merespons cepat rencana pemerintah tersebut. Saham BRI Syariah yang berkode BRIS langsung diserbu investor. Pada penutupan perdagangan saham kemarin, harga saham BRIS naik Rp225 atau 25% ke level Rp1.125. Jika mengacu pada data sejak awal 2020 di mana posisi saham BRIS berada di level Rp332, maka kenaikan saham anak usaha Bank BRI tersebut hingga saat ini sudah melonjak lebih dari 238%. Harga saham BRIS diprediksi masih akan melambung hingga proses merger tuntas.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, merger tiga bank BUMN syarian ini menjadi sejarah baru bagi perbankan di Indonesia. Merger ini diharapkan bisa menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi dan keuangan syariah di dunia.
Menurut Erick, kinerja tiga bank syariah tersebut patut diapresiasi pasalnya dalam kondisi krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19 masih mampu menunjukkan kinerja yang positif. Hal ini tidak lain karena ditunjang oleh sistem yang transparan.
“Kita semua tentu berharap agar bank syariah ini semakin mendekati satu tujuan ekonomi syariah, yaitu keadilan untuk umat. Sistem keadilan dan transparan sudah membuat bank-bank syariah bertahan di tengah krisis pandemi Covid-19,” ucap Erick di Jakarta kemarin. (Baca: Sulap Kecubung Jadi Obat Bius, Siswa MAN I Gresik Juarai Ajang Internasional)
Sementara itu, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan sangat mendukung upaya merger dan akuisisi di industri perbankan nasional pasalnya hal ini akan meningkatkan efisiensi dan daya saing sesuai tujuan OJK.
Wimboh meyakini merger ini juga akan membangun industri perbankan yang sehat dan bisa memberikan kualitas layanan yang lebih baik serta memberikan kontribusi terbaik dalam pembangunan ekonomi.
Pasukan Perbanas Bangun Tembok Lawan Penjahat Siber
JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. menyambut baik pembentukan Komite Kerja Cyber Security oleh Perhimpunan Bank Umum Nasional (Perbanas) di Jakarta beberapa waktu lalu. Keberadaan komite kerja ini menjadi motor dalam upaya memerangi kejahatan siber (cyber crime) yang kerap menyerang industri perbankan di Indonesia.
Direktur Digital, Teknologi Informasi dan Operasi BRI Indra Utoyo sekaligus Ketua Bidang Operation, Technology, dan Regulatory Reporting Perbanas mengatakan kerjasama antar bank untuk melawan kejahatan siber sangat diperlukan, apalagi di tengah segala keterbatasan yang muncul akibat pandemi Covid-19. Akibat pandemi, pertumbuhan transaksi dan penggunaan kanal digital perbankan melonjak signifikan. Hal ini diikuti dengan munculnya risiko-risiko keamanan baru seperti terjadinya kejahatan siber.
“Kami lihat perkembangan digital ini berdampak pada dua hal. Pertama, kami excited bisa melakukan berbagai inovasi yang menarik. Namun juga di sisi lain adalah scary-nya. Memang risiko-risiko baru muncul bersamaan dengan pertumbuhan yang eksponensial,” ujar Indra di Jakarta, Rabu (14/10/2020).
Baca Juga: Bareskrim Ungkap Pembobolan Bank dan Aplikasi Grab Senilai Rp21 Miliar
Dia melanjutkan adanya pandemi dan revolusi industri 4.0, maka transformasi layanan ke dalam bentuk digital menjadi keharusan bagi industri keuangan khususnya perbankan. Hal ini membuat sentrum transaksi dan layanan perbankan tidak lagi terjadi di kantor-kantor bank, tetapi bergeser ke alat elektronik masing-masing nasabah.
“Ketika masuk ke era open banking, kita masuk kepada eranya hyperr collaboration. Ini di satu sisi adalah opportunity, tapi di sisi lain membawa eksposur kepada risiko yang jauh lebih besar. Tentu kita harus betul-betul mengantisipasinya dengan baik, melakukan governance yang jauh lebih baik, risk management yang tentu berbeda, dan juga compliance,” katanya.
Baca Juga: Cegah Pembobolan Rekening Bank, OJK Terapkan Pengawasan Berlapis
Untuk memperkuat pengamanan layanan digital, BRI senantiasa melakukan edukasi dan sosialisasi kepada para nasabah agar lebih sadar akan pentingnya menjaga kerahasiaan data pribadi mereka. Langkah ini diharap bisa meminimalisir terjadinya tindak kejahatan berupa pencurian data nasabah oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab. BRI juga terus berupaya mempertahankan dan meningkatkan kepercayaan nasabah terhadap keamanan layanan digital perseroan. Tanpa kepercayaan yang kuat, layanan yang dimiliki BRI tidak akan maksimal menjangkau seluruh nasabah.
“Penting bagi kami untuk menghadirkan digital trust ini kepada nasabah karena trust is the heart of customer experience. Di era ini, kami harus menata lagi business continue to management melakukan skenario testing untuk menghadapi berbagai skenario skenario dari serangan, melakukan aksi cepat ketika terjadi serangan, komunikasi dengan bahasa simpel, dan menata keamanan teknologi secara berlapis-lapis,” pungkasnya.
Kadin Tegaskan UU Cipta Kerja Bukan Untungkan Pengusaha
JAKARTA – Undang-Undang (UU) Cipta Kerja mendapatkan penolakan dari masyarakat. UU Cipta kerja yang berkaitan dengan ketenagakerjaan dinilai lebih banyak menguntungkan pengusaha.
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Shinta Widjaja Kamdani membantah anggapan tersebut. Menurut dia, ketentuan dalam UU tersebut lebih dimaksudkan untuk memudahkan Indonesia menarik investor.
“Jadi, UU ini bukan produk pengusaha. UU ini untuk masyarakat Indonesia mulai dari pengusaha dan buruh,” kata dia dalam diskusi virtual, Selasa (13/10/2020).
(Baca juga: Produksi Sawit Mulai Pulih, Pasar Domestiknya Bagaimana?)
Dia menjelaskan, UU Cipta Kerja sebagai instrumen untuk memperbaiki iklim investasi. UU Cipta Kerja, kata dia, berpotensi menarik pengusaha untuk investasi dalam jangka pendek, menengah hingga jangka panjang.
Sehingga, mampu menciptakan lapangan kerja bagi yang membutuhkan. “Tanpa undang-undang Cipta Kerja ini akan sulit kita bisa mencapai penciptaan lapangan kerja yang diinginkan,” ungkap dia.
Pihaknya menilai beberapa kalangan buruh masih belum memahami subtansi dalam UU Cipta Kerja. “Banyak buruh yang tidak tahu persis subtansi apa yang ada di dalam UU Cipta Kerja,” tukasnya.
Dia juga menjelaskan, saat ini pemerintah sedang melakukan sosialisasi intensif terkait UU Cipta Kerja. Dirinya pun memberi masukan agar sosialisasi dilakukan menggunakan media yang tepat sasaran.
(Baca juga: Mau Berinvestasi di Negeri Kanguru? Tengok Dulu Peta Peluangnya)
“UU Cipta Kerja ini juga memudahkan para UMKM dan kemudahan untuk Koperasi. Contohnya koperasi primer dibentuk paling sedikit 9 orang anggota,” ungkap dia.
Sebelumnya, pengamat Ekonomi Piter Abdullah mengatakan, UU Cipta Kerja ini sudah pasti sangat menarik bagi investor. Pasalnya, semua kepentingan investor sudah diakomodasi dalam UU Cipta Kerja ini. “Sudah pasti menarik. Cipta kerja ini kan hampir semua kepentingan investor diakomodasi,” ujarnya saat dihubungi Okezone.
Kegiatan Dunia Usaha Q3 Mulai Membaik, tapi Masih Minus 5,9%
Jakarta –
Bank Indonesia (BI) mencatat kegiatan usaha pada kuartal III 2020 mengalami perbaikan. Meskipun masih dalam fase kontraksi dibandingkan kuartal sebelumnya.
Mengutip survei kegiatan dunia usaha yang diterbitkan BI, ini tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) kegiatan usaha pada kuartal III 2020 sebesar -5,97% membaik dari -35,75% pada kuartal II.
Bank sentral menyebut perbaikan ini terjadi pada seluruh sektor terutama Industri Pengolahan -1,45%, perdagangan hotel dan restoran -2,3%, sektor pengangkutan dan komunikasi -0,19%.
Ada sektor yang mulai mencatat kinerja positif seperti keuangan, real estate dan jasa perusahaan (SBT 0,26%), sektor listrik, gas dan air bersih hingga pertanian, perkebunan, peternakan dan kehutanan SBT nya masing-masing 0,18%.
Responden BI menyampaikan beberapa faktor yang mendorong perbaikan ini karena membaiknya subsektor keuangan, musim panen pada pertanian tanaman pangan dan perkebunan. “Lalu jumlah pelanggan baru di subsektor listrik serta peningkatan permintaan produk industri serta perdagangan jenis makanan, minuman dan tembakau serta tekstil, barang kulit dan alas kaki,” tulis laporan tersebut dikutip Rabu (14/10/2020).
Pada kuartal IV 2020 responden memprakirakan kegiatan usaha akan mencatat kinerja positif dengan SBT 2,12%. Angka ini masih lebih rendah dibandingkan kuartal IV 2019 sebesar 7,79%.
Peningkatan ini akan terjadi di sektor keuangan, real estate, jasa perusahaan, perdagangan, hotel dan restoran, pengangkutan dan komunikasi hingga sektor jasa.
“Semakin menguatnya kegiatan usaha pada kuartal IV 2020 sejalan dengan perkiraan meningkatnya optimisme masyarakat terhadap penerapan adaptasi kebiasaan baru yang dapat mendorong permintaan masyarakat,” jelasnya.
(kil/fdl)
Danai APBN, BI Borong Surat Utang Pemerintah Rp60,18 Triliun
JAKARTA – Bank Indonesia melanjutkan komitmen untuk mendanai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 melalui pembelian Surat Berharga Negara (SBN) dari pasar perdana dalam rangka pelaksanaan UU No. 2 Tahun 2020 baik berdasarkan mekanisme pasar maupun secara langsung. Hal tersebut sebagai upaya mendukung percepatan implementasi program pemulihan ekonomi dengan tetap menjaga stabilitas makro ekonomi.
Baca Juga: Juara Nih! Sembilan Tahun Defisit, Transaksi Berjalan Mulai Surplus
Gubernur BI Perry Warjiyo merinci bank sentral membeli SBN dengan mekanisme pasar sebesar Rp60,18 triliun termasuk skema lelang, green shoe option dan private placement berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) antara BI dan Menteri Keuangan 16 April 2020 lalu. Selain itu, realisasi pendanaan dan pembagian beban untuk kebutuhan publik atau public goods dalam APBN oleh BI melalui pembelian SBN secara langsung mencapai Rp 229,68 triliun sesuai SKB 7 Juli 2020.
“Sampai dengan 8 Oktober 2020, Bank Indonesia telah membeli SBN di pasar perdana melalui mekanisme pasar sesuai dengan Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia tanggal 16 April 2020, sebesar Rp60,18 triliun, termasuk dengan skema lelang utama, greenshoe option (GSO) dan private placement,” kata Perry dalam video virtual, Rabu (14/10/2020).
Baca Juga: Tambal Defisit, Pemerintah Terbitkan SBN Rp900,4 Triliun
Selain itu, Bank Indonesia juga telah merealisasikan pembagian beban dengan Pemerintah untuk pendanaan non public goodsUMKM sebesar Rp90,88 triliun sesuai dengan Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia tanggal 7 Juli 2020. “Dengan sinergi ini, Pemerintah dapat lebih memfokuskan pada upaya akselerasi realisasi APBN untuk mendorong pemulihan perekonomian nasional,” tandasnya.
Bukan BBM Atau Batu Bara, Ini Sumber Energi Primadona Masa Depan!
Jakarta –
Tenaga surya diprediksi melonjak 80% beberapa tahun mendatang seiring meningkatkan kebutuhan listrik di banyak negara. Menurut Internasional Energy Agency (IEA) atau Badan Energi Internasional penghasil tenaga listrik lebih murah dengan energi matahari dibandingkan dengan batu bara.
Dikutip dari CNN, Rabu (14/10/2020) IEA melaporkan salah satu sumber listrik termurah dalam sejarah yakni sel surya fotovoltaik. Sistem fotovoltaik dapat dipasang sebagai panel di rumah atau bisnis, serta digunakan di taman surya.
Menurut International Renewable Energy Agency atau Badan Energi Terbarukan Internasional biaya listrik dari instalasi fotovoltaik skala besar telah turun dari sekitar 38 sen per kilowatt-jam pada 2010 menjadi rata-rata global 6,8 sen per kilowatt-jam.
Menurut Direktur Eksekutif IEA Fatih Birol berdasarkan laporan IEA tenaga surya dapat menjadi primadona pasar listrik dunia.Tentunya hal itu perlu pengaturan dan kebijakan yang tepat agar berada di jalur yang sesuai untuk mencetak rekor baru setiap tahunnya setelah 2022.
Laporan IEA juga menjabarkan tiga skenario untuk pengembangan pasar energi global di masa depan pasca pandemi COVID-19. Salah satu skenario yang diekplorasi IEA menghasilkan kemungkinan yang akan dirasakan dunia, pertama permintaan energi global ke tingkat normal pada 2023. Kedua jumlah sistem fotovoltaik tumbuh dengan kuat, dan ketiga meningkatkan kapasitas matahari rata-rata 12% per tahun hingga 2030.
Listrik energi bersih diharapkan meningkatkan konsumsi energi secara keseluruhan, mengingat bahwa penyediaan tenaga listrik bersih ke sektor-sektor seperti transportasi sangat penting untuk masa depan rendah karbon.
Menurut IEA, tenaga surya tetap menjadi pilihan yang hemat biaya. Pangsa gabungan fotovoltaik surya dan angin meningkat dari 8% pada 2019 menjadi hampir 30% pada 2030.
“Jika pemerintah dan investor meningkatkan upaya energi bersih mereka, pertumbuhan tenaga surya dan angin akan menjadi lebih spektakuler dan sangat mendorong untuk mengatasi tantangan iklim dunia,” kata Birol.
Perusahaan minyak seperti BP (BP) dan Royal Dutch Shell (RDSA) telah meluncurkan perubahan strategis utama menuju energi rendah karbon dan menjadi tanda pandemi membawa perubahan besar ke pasar energi global.
Menurut laporan IEA berkurangnya aktivitas ekonomi dan permintaan listrik akibat pandemi COVID-19 telah menurunkan permintaan batu bara global. IEA memperkirakan 275 gigawatt kapasitas berbahan bakar batu bara akan dihentikan pada tahun 2025. Itu sekitar 13% dari total kapasitas batu bara pada 2019. Jika ekonomi global pulih tahun depan, pangsa batu bara turun dari 37% menjadi 28% pada tahun 2030.
“Peningkatan energi terbarukan, dikombinasikan dengan gas alam murah dan kebijakan penghapusan batu bara, berarti permintaan batu bara di negara maju turun hampir setengahnya hingga 2030,” kata IEA.
IEA juga mengungkap pertumbuhan penggunaan batu bara di negara berkembang di Asia, seperti India, jauh lebih rendah. Penurunan juga terjadi pada prospek minyak, BP memperkirakan permintaan minyak mungkin tidak akan pernah kembali ke level tertinggi 2019 akibat pandemi COVID-19.
Simak Video “Energi Alternatif Dari Urine, Malang“
[Gambas:Video 20detik]
(zlf/zlf)
Deretan Masker Termahal di Dunia Tembus Jutaan Rupiah, Mau Beli?
Jakarta –
Semenjak ada seruan memakai masker di tempat umum karena pandemi virus Corona, banyak merek fesyen yang berlomba-lomba menjual masker kain. Merek fesyen ternama seperti Lilly Pulitzer dan Rent the Runway juga mulai menjual masker wajah dengan label harga yang lebih terjangkau, masing-masing antara US$ 15 setara Rp 221.400 (kurs Rp 14.760/US$) atau US$ 50 setara Rp 738.000 untuk lima pak.
Namun, beberapa merek dan desainer mewah justru menjualnya dengan harga selangit mulai dari US$ 100 setara Rp 1,47 juta.
Berikut sederet merek fashion yang menjual masker wajah mewah termahal di dunia dikutip dari insider.com, Rabu (14/10/2020):
1. Collina Strada
Collina Strada menjual masker wajah yang terbuat dari kain sisa. Harganya dibanderol mulai US$ 100. Setiap hasil penjual satu masker wajah, akan didonasikan dalam bentuk 3 masker untuk
Masker mode yang dijual Collina Strada didesain oleh seorang desainer yang berbasis di New York. Masker yang terbuat dari kain kasa ini memiliki ruang yang bisa disisipkan filter tambahan ke dalamnya.
Menurut deskripsi produk, cara terbaik untuk membersihkan masker ini adalah dengan mencucinya dengan air panas dan di jemur di bawah sinar matahari selama beberapa jam.
2. Off-White
Off-White menjual masker wajah berbahan 100% katun jersey berwarna dasar hitam seharga US$ 95 setara Rp 1,4 juta. Menurut deskripsi item itu, 100% dari hasil penjualan masker itu akan disumbangkan untuk upaya bantuan COVID-19.
3. Akris
Akris menjual masker wajah yang dapat dicuci, breathable, dan dapat digunakan kembali yang terbuat dari kapas murni.
Merek ini menjual masker wajah katun seharga US$ 100 dalam empat warna berbeda. Masker Akris ini dirancang dengan tali yang dapat disesuaikan untuk memastikannya pas di wajah pemakainya.
Dalam deskripsi produknya, Akris juga berkomitmen menyumbangkan 50% dari hasil penjualan maskernya ke The Children’s Defense Fund.
4. Roopa Pemmaraju
Masker wajah Roopa Pemmaraju terbuat dari 100% kain katun dan disulam dengan tangan. Merek ini menjual masker wajah yang dapat digunakan kembali seharga US$ 120 dalam beberapa warna berbeda. Masker tersedia dalam berbagai ukuran XS-XXL.
Menurut deskripsi produk, masker ini dirancang dengan lubang di bagian dalam masker agar dapat memasukkan filter tambahan dan harus dicuci dengan tangan dengan air dingin dan sabun.
5. VPL
VPL menjual satu-satunya masker berbahan sutra dengan saku interior untuk memasukkan filter tambahan sendiri. Merek ini memproduksi masker seharga US$ 125 dalam jumlah terbatas yang terbuat dari ikat pinggang sutra kimono.
Dalam deskripsi produksi, VPL menunjukkan bahwa polanya akan bervariasi dari satu topeng ke topeng yang lain. Merek ini merekomendasikan agar masker dicuci kering.
6. Phillip Lim
Phillip Lim menjual lima pak masker wajah yang dapat digunakan kembali seharga US$ 100. Masker wajah Phillip Lim bisa dicuci dengan mesin cuci. Menurut situs merek tersebut, dua masker akan disumbangkan untuk setiap 10 penjualan.
7. Michael Ngo
Michael Ngo menjual masker wajah dengan harga mulai dari $ 110 hingga $ 500. Setiap masker dibuat dengan tangan dan didesain langsung oleh Ngo. Semua hasil bersih penjualan masker tersebut langsung masuk ke Los Angeles Regional Food Bank, sebuah organisasi yang membantu menyediakan makanan untuk komunitas berpenghasilan rendah yang terdampak COVID-19.
Penting untuk dicatat bahwa masker ini dibuat sesuai pesanan dan membutuhkan satu hingga dua minggu untuk dikirim.
Berlanjut ke halaman berikutnya.
121 Saham Melemah, IHSG Dibuka Turun 3,30 Poin ke Level 5.129
JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah pada pembukaan perdagangan pagi ini. IHSG turun 3,30 poin atau 0,06 persen ke 5.129.
Pada pembukaan perdagangan, Rabu (14/10/2020), terdapat 115 saham menguat, 121 saham melemah 148 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp689 miliar dari 965,2 juta lembar saham yang diperdagangkan.
(Baca juga: Level Trader Saham: Di Level Manakah Kamu?)
Indeks LQ45 turun 0,49 poin atau 0,06 persen ke 783,05, indeks JII turun 1,25 poin atau 0,23 persen ke 540,15, indeks IDX30 turun 0,64 poin atau 0,15 persen ke 425,56 dan indeks MNC36 turun 0,42 poin atau 0,15 persen ke 281,04.
Sementara itu, saham-saham yang masuk top gainers, yaitu PT Bank BRIsyariah Tbk (BRIS) naik Rp250 atau 22,22 persen ke Rp1.375, saham PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (AGRO) naik Rp60 atau 13,95 persen ke Rp490 dan saham PT Bank Victoria Int I Tbk (BVIC) naik Rp5 atau 5,26 persen ke Rp100.
(Baca juga: Dirut BRI Syariah: Kami Siap Menerima Amanah untuk Merger)
Adapun saham-saham yang masuk top losers antara lain, saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) turun Rp210 atau 6,86 persen ke Rp2.850, saham PT Sky Energy Indonesia Tbk (JSKY) turun Rp16 atau 6,61 persen ke Rp226 dan PT Andalan Sakti Primaindo Tbk (ASPI) turun Rp9 atau 6,57 persen ke Rp128.
Jadi Korban Kerusuhan, Plang Thamrin City Rusak Tak Karuan
Pusat perbelanjaan Thamrin City sempat menjadi sasaran amuk oknum massa semalam. Massa melakukan perusakan di bagian depan Thamrin City.
Dari pantauan detikcom, Rabu (14/10/2020), tampak plang tanda nama Thamrin City hancur dirusak massa. Lapisan besi dan lampu pada plang tersebut dirusak, bersisa hanya kerangka tulisan Thamrin City dengan bentuk yang tak karuan.
Kerusakan juga terjadi pada baliho plastik penanda di depan gerbang Thamrin City. Dari pantauan baliho ini bolong-bolong seperti sehabis dilempar batu. Beberapa batu-batuan juga nampak di area Thamrin City, namun hanya sampai lapangan parkir saja tak sampai pada gedung di dalamnya.
Dari pantauan, gedung yang berada di dalam Thamrin City tak mengalami kerusakan. Thamrin City pun buka seperti biasa, tampak orang banyak berlalu lalang.
|
“Demo semalam iya benar rusuh di luar, tapi nggak sampai dalam. Gedung aman nggak ada kaca pecah atau rusak,” ujar salah satu petugas keamanan kepada detikcom.
Informasi yang dihimpun detikcom, massa sempat merusak bagian depan dari Thamrin City, Selasa (13/10) sekitar pukul 21.50 WIB. Video kerusuhan ini juga sempat viral di media sosial.
Kapolres Jakarta Pusat Kombes Heru Novianto mengatakan massa rusuh tersebut sudah dibubarkan personel Brimob.
“Warga pengin ini aja, dibubarin nggak mau, warga sudah kembali dan sudah dibubarkan Brimob. Kita halau untuk kembali, nggak mau kembali, tapi sekarang sudah bubar,” kata Heru saat dikonfirmasi, Selasa (13/10).
Heru juga memastikan tak ada penjarahan di Thamrin City. “Saya jamin tidak ada pembakaran dan penjarahan. Aman terkendali,” ucapnya.
(fdl/fdl)